Tugas Pramuwisata / Pemandu Wisata

Tugas Pramuwisata / Pemandu Wisata

Tugas Pramuwisata / Pemandu Wisata adalah ;

A. Mengatur wisatawan baik rombongan maupun perorangan yang mengadakan perjalanan dengan
     transportasi yang tersedia

B. Memeberikan penjelasan tentang rencana perjalanan dan obyek wisata, serta memberikan penjelasan mengenai dokumen perjalanan, akomodasi, transportasi, dan fasilitas wisatawan lainya.

C. Memberikan petunjuk tentang obyek wisata

D. Memebantu menguruskan barang bawaan wisatawan

E. Memberikan pertolongan kepada wisatawan yang sakit, mendapat kecelakaan, kehilangan atau musibah lainya



Nah, itu dia tugas dari pramuwisata

http://lensapelancong.blogspot.com/2013/05/tugas-pramuwisata.html
Cara Menjadi Tour Guide di Indonesia (8 Langkah)

Cara Menjadi Tour Guide di Indonesia (8 Langkah)

Tentu sangat membosankan bagi sebagian orang untuk berada di dalam kotak persegi yang kita sebut kamar ini.
Sekarang, coba tutup mata Anda (tapi minimal baca dulu paragraf ini sampai selesai :D ) dan bayangkan sebuah tempat eksotis yang indah, dikelilingi oleh pepohonan yang rindang serta masyarakat yang ramah tamah.
Bayangkan tempat tersebut merupakan “kantor” tempat Anda bekerja setiap harinya. Menyenangkan bukan? Jika jawabannya iya, maka sekarang Anda sudah mengetahui bagaimana rasanya menjadi tour guide atau Pemandu Wisata! :)
Pada artikel ini kami akan memberikan cara agar Anda bisa bekerja menjadi tour guide di Indonesia sehingga Anda bisa bekerja di tempat-tempat yang indah sesuai keinginan Anda.

Cara Menjadi Tour Guide di Indonesia

1. Tentukan di mana Anda ingin bekerja

Tentukan di mana Anda ingin bekerja
(gambar: wikihow.com)
Sebelum Anda memikirkan tentang persyaratan menjadi tour guide, sebaiknya tentukan dulu di mana Anda ingin bekerja.
Tour guide memiliki spesialisasi dan lisensi untuk tempat-tempat tertentu saja sesuai dengan kapasitasnya.
Seorang tour guide yang memiliki lisensi untuk memandu wisatawan di Pulau Alor, belum tentu bisa menjadi pemandu di tempat lain, misalnya di Candi Borobudur.
Oleh karenanya, sangat penting untuk menentukan terlebih dahulu destinasi wisata mana yang paling Anda sukai agar bisa memaksimalkan usaha untuk mempelajari destinasi tersebut serta mencari lowongan kerja tour guide di destinasi tersebut.
Tentu lebih menyenangkan jika bekerja di destinasi yang menjadi favorit kita bukan?

2. Cari institusi pendidikan untuk tour guide

Cari institusi pendidikan untuk tour guide
(gambar: wikihow.com)
Menjadi seorang tour guide haruslah memiliki wawasan serta pendidikan yang mendukung kemampuan memandu wisatawan.
Seorang tour guide tidak hanya dituntut untuk menyampaikan penjelasan mengenai suatu destinasi secara menyenangkan, tetapi juga harus menguasai cara memandu serta standar dalam pemanduan wisatawan agar pengalaman yang dirasakan oleh wisatawan dapat lebih maksimal.
Tour guide juga merupakan salah satu “ujung tombak” dari kepariwisataan Indonesia. Jika apa yang disampaikan oleh tour guide tidak benar atau membuat wisatawan bosan bahkan jengkel, maka bisa-bisa destinasi tersebut akan mendapat citra buruk dari para wisatawan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk terlebih dahulu mengikuti pendidikan tour guide baik dalam institusi pendidikan tinggi seperti di perguruan tinggi Jurusan Usaha Perjalanan Wisata maupun lembaga pelatihan tour guide seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia.

3. Pelajari terus destinasi favorit Anda

Sembari belajar di institusi pendidikan maupun pelatihan tour guide yang Anda pilih, Anda tetap bisa memfokuskan diri untuk terus menambah informasi mengenai destinasi wisata favorit yang sudah Anda tentukan sebelumnya.
Kuasai dengan penuh segala informasi yang berhubungan dengan kepariwisata dari destinasi wisata favorit Anda tersebut, bahkan tambahkan juga sedikit informasi umum karena tidak jarang wisatawan menanyakan hal-hal yang diluar dari kepariwisataan seperti tingkat pendapatan masyarakat lokal di destinasi tersebut dan lain sebagainya.
Selain itu, kuasai juga bahasa asli dari destinasi tersebut agar dapat memudahkan komunikasi Anda dengan masyarakat lokal.
Terlebih jika Anda bukanlah warga asli dari destinasi wisata yang Anda senangi tersebut.

https://studipariwisata.com/referensi/cara-menjadi-tour-guide-di-indonesia-8-langkah/
6 Modal Dasar Buat Kamu Yang Ingin Jadi Tour Guide

6 Modal Dasar Buat Kamu Yang Ingin Jadi Tour Guide

Untuk menjadi pramuwisata profesional, dibutuhkan modal dasar yang tidak sedikit. Yang dimaksud modal di sini, bukan sekedar dana saja. Melainkan segenap potensi yang sepatutnya dimiliki oleh seorang pemandu wisata. Berikut adalah modal dasar yang harus dimiliki dan dikembangkan untuk menjadi seorang pemandu wisata profesional.


1. Kesehatan dan kebugaran fisik

Pekerjaan pemandu wisata menuntut jam kerja yang panjang dan stamina yang kuat, karena pemandu akan sering melakukam presentasi, berjalan kaki ke kompleks candi, serta melakukan perjalanan panjang dengan kendaraan. Karena itu, hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjaga pola makan, berolah raga, dan mencari hiburan yang sehat untuk menyegarkan pikiran.


2. Sikap mental positif

Yang dimaksud dengan sikap mental positif antara lain; sifat selalu optimis, ulet, pantang menyerah, terbuka, supel, senang bergaul, dan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Tidak dapat dipungkiri bahwa sikap mental positif sangat dipengaruhi oleh lingkungan seseorang tumbuh. Baik itu dari keluarga maupun masyarakatnya. Tapi hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa sikap mental positif dapat ditumbuhkan dalam diri setiap orang.

Caranya yang pertama adalah meniatkan hati untuk melakukan pengembangan pribadi. Kemudian Anda dapat menentukan langkah-langkah apa saja yang dapat ditempuh untuk mencapai niat dan tujuan itu. Anda perlu membaca buku-buku psikologi yang mambahas kiat-kiat pengembangan diri. Jangan lupa untuk membuat catatan-catatan untuk mengevaluasi dan membuat perencanaan berikutnya.

Pekerjaan menjadi pemandu wisata membutuhkan kesabaran yang besar. Memimpin rombongan yang beranggotakan orang-orang asing dengan berbagai kebudayaan yang berbeda-beda bukan hal yang mudah. Maka dari itu dibutuhkan mental positif seperti yang disebut di atas supaya Anda tidak tertekan dan cepat stress dengan pekerjaan ini. 

Lagi pula sikap mental tersebut tidak hanya akan berguna jika Anda menekuni pekerjaan ini. Hampir setiap profesi, bahkan dalam kehidupan bermasyarakat, selalu dibutuhkan sikap-sikap yang positif agar Anda dapat menyenangi dan mensyukuri hidup.


3. Minat dalam bahasa asing

Dalam memandu wisatawan asing, sudah menjadi syarat mutlak bagi seorang pemandu wisata untuk menguasai bahasa internasional. Dalam mempelajari bahasa asing, bagi mereka yang memiliki minat dan bakat terhadap bahasa asing yang dipelajari akan memiliki semangat tinggi sehingga mereka menikmati pembelajaran itu. 

Dengan minat dan semangat yang tinggi itu dapat dipastikan mereka dapat menguasai bahasa tersebut dalam waktu yang relatif singkat. Semakin sering seseorang berinteraksi dengan orang asing, secara otomatis hal itu dapat menambah kemampuannya dalam berbicara menggunakan bahasa tersebut.

Akan menjadi sebuah nilai lebih jika Anda memiliki pengalaman tinggal di negara assing, terutama negara asal wisatawan. Selain itu, seseorang yang ingin menjadi pemandu wisata juga harus mempelajari adat istiadat, cara berpikir, gaya hidup dan kebudayaan mereka. Pengenalan dan penguasaan ini membuat Anda tidak sepenuhnya merasa asing terhadap mereka dan akan sangat membantu Anda untuk bergaul dan nyambung dengan mereka.


4. Pendidikan dan pelatihan

Pendidikan yang dibutuhkan untuk menjadi pemandu wisata profesional sebenarnya tidak ada yang baku. Meskipun ada beberapa sekolah baik dari tingkat menengah maupun perguruan tinggi yang memiliki fokus pariwisata, namun tidak semua alumninya akan menjadi pemandu wisata yang handal. Sebenarnya pendidikan dari ilmu apapun bisa dipakai untuk menjalani profesi ini. Kenyatannya, banyak pramuwisata profesional yang berasal berbagai disiplin ilmu. Apapun latar belakang pendidikannya, selalu terbuka kesempatan untuk menjadi seorang pemandu wisata yang handal. 

Di beberapa daerah terkadang diselenggarakan pendidikan dan latihan calon pemandu wisata. Lama pendidikan pun bervariasi dari beberapa bulan sampai satu tahun. Materi pendidikan meliputi teori dan praktik lapangan memandu wisata. Teori yang diajarkan meliputi pendalaman bahasa Inggris, ticketing, sejarah Indonesia terutama yang bersangkutan dengan tempat-tempat wisata, arkeologi, kesenian Indonesia terutama kesenian lokal daerah pariwisata, manajemen biro wisata, perhotelan, kerajinan, teknik memandu wisatawan, dll.


5. Modal finansial

Untuk melakukan pengembangan diri dengan berbagai pendidikan dan pelatihan tentu saja ada anggaran dana yang perlu disiapkan. Jumlah biaya ini tidak bisa dirinci secara pasti karena setiap kota memiliki tarif yang berbeda-beda. Pada intinya pokok-pokok pendidikan yang perlu dibuatkan anggaran meliputi pendidikan formal paling tidak sampai jenjang diploma atau strata satu, kursus bahasa asing, pendidikan dan pelatihan pramuwisata, pengenalan medan, membeli buku, membeli peralatan, dsb. 

http://www.traveloista.com/blogdetail.aspx?nomorblog=73